Terletak di hamparan subur wilayah selatan Kabupaten Kebumen, Desa Puliharjo, Kecamatan Puring, menampilkan wajah sebuah desa agraris yang dinamis. Dengan pemerintahan yang aktif dan kesadaran masyarakat untuk terus berbenah, desa ini secara bertahap mengoptimalkan potensi lokalnya, terutama di sektor pertanian dan ekonomi kerakyatan. Keberadaannya sebagai salah satu dari 23 desa di Kecamatan Puring menjadi elemen penting dalam menyokong ketahanan pangan dan stabilitas sosial-ekonomi di kawasan tersebut.

Desa Puliharjo tidak hanya mengandalkan warisan agrarisnya, tetapi juga menunjukkan upaya adaptasi terhadap tantangan zaman. Melalui serangkaian program yang digulirkan pemerintah desa, mulai dari bantuan sosial yang tepat sasaran hingga pelatihan teknologi, masyarakat diajak untuk bergerak maju. Inisiatif-inisiatif ini, yang didokumentasikan dengan baik melalui media informasi desa, mencerminkan visi untuk membangun komunitas yang mandiri, berdaya saing dan sejahtera, sekaligus mempertahankan kearifan lokal yang telah mengakar kuat.

Geografi dan Demografi

Desa Puliharjo secara administratif terletak di Kecamatan Puring, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) dalam publikasi "Kecamatan Puring dalam Angka", luas wilayah Desa Puliharjo tercatat sebesar 1,86 km². Wilayah ini merupakan bagian dari topografi dataran rendah di bagian selatan Kabupaten Kebumen, dengan ketinggian rata-rata sekitar 6 meter di atas permukaan laut. Kondisi geografis ini sangat mendukung aktivitas pertanian, khususnya tanaman padi sawah yang menjadi komoditas utama.Secara kewilayahan, Desa Puliharjo dikelilingi oleh desa-desa lain di dalam lingkup Kecamatan Puring. Berdasarkan analisis peta administrasi dan daftar desa, batas-batas wilayah Desa Puliharjo ialah sebagai berikut:

• Di sebelah Utara, desa ini kemungkinan besar berbatasan dengan Desa Sidoharjo.

• Di sebelah Timur, wilayahnya bersebelahan dengan Desa Purwosari.

• Di sebelah Selatan, desa ini berbatasan dengan Desa Arjowinangun.

• Di sebelah Barat, diperkirakan berbatasan langsung dengan Desa Waluyorejo.

Mengenai data kependudukan, meskipun angka pasti dari sensus terbaru sulit untuk dipastikan secara spesifik di tingkat desa, data agregat Kecamatan Puring dari Sensus Penduduk 2020 menunjukkan populasi sebanyak 62.790 jiwa. Jika merujuk pada data BPS tahun-tahun sebelumnya, desa dengan luas wilayah seperti Puliharjo umumnya memiliki kepadatan penduduk yang cukup merata. Struktur kependudukan diwarnai oleh masyarakat dengan latar belakang etnis Jawa yang homogen, yang sehari-hari menggunakan bahasa Jawa dialek Banyumasan sebagai alat komunikasi utama, di samping Bahasa Indonesia.

Tata Kelola Pemerintahan Desa

Pemerintahan Desa (Pemdes) Puliharjo menjadi motor penggerak utama dalam pembangunan dan pelayanan masyarakat. Di bawah kepemimpinan Kepala Desa Sarjono, administrasi desa menunjukkan komitmen yang kuat terhadap transparansi dan akuntabilitas. Hal ini terlihat dari pemanfaatan aktif situs web resmi desa sebagai media informasi publik. Melalui platform digital tersebut, Pemdes secara rutin mempublikasikan berbagai kegiatan, mulai dari penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) hingga jadwal musyawarah desa (Musdes).

Menurut informasi yang dirilis secara berkala, Pemdes Puliharjo aktif menyelenggarakan rapat koordinasi dengan lembaga-lembaga desa lainnya, seperti Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) dan lembaga kemasyarakatan lainnya. Agenda-agenda penting seperti Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) untuk validasi data penerima bantuan dan perencanaan pembangunan menjadi prioritas utama. Keterbukaan informasi ini tidak hanya memenuhi amanat undang-undang, tetapi juga membangun kepercayaan antara pemerintah dan warganya.

Struktur pemerintahan desa didukung oleh jajaran perangkat yang menjalankan fungsi sesuai dengan tugas pokoknya masing-masing, mulai dari sekretaris desa, kepala urusan (kaur), hingga kepala dusun (kadus). Sinergi antarperangkat desa ini memastikan roda pemerintahan berjalan efektif, dari pengurusan administrasi kependudukan hingga pelaksanaan program-program pembangunan fisik dan non-fisik di tingkat dusun. Keberadaan kantor desa di Jalan Poros Tengah RT 02/01 menjadi pusat pelayanan dan koordinasi bagi seluruh warga.

Potensi Ekonomi dan Sektor Pertanian

Sebagai desa yang berada di kawasan agraris, tulang punggung perekonomian Desa Puliharjo bertumpu pada sektor pertanian. Lahan persawahan yang luas dan subur dimanfaatkan oleh sebagian besar penduduk untuk menanam padi. Hasil panen padi tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan subsisten, tetapi juga menjadi komoditas yang dijual ke pasar-pasar lokal, memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan keluarga. Sistem irigasi teknis yang mengaliri sawah-sawah di Kecamatan Puring, termasuk di Puliharjo, menjadi faktor pendukung utama keberhasilan sektor ini.

Menyadari pentingnya inovasi, Pemerintah Desa Puliharjo turut mendorong modernisasi di sektor pertanian. Salah satu inisiatif yang tercatat ialah penyelenggaraan Bimbingan Teknis (Bintek) dan Pelatihan Teknologi Tepat Guna Pertanian. "Kami berharap dengan adanya pelatihan seperti ini, para petani dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi mereka, sehingga kesejahteraan juga ikut meningkat," ujar seorang perwakilan pemerintah desa dalam sebuah kesempatan yang diliput di situs resmi desa. Pelatihan ini mencakup teknik-teknik baru dalam pengolahan lahan, pemilihan bibit unggul, hingga penanganan pascapanen.

Di luar pertanian tanaman pangan, potensi ekonomi lainnya yang terus dikembangkan ialah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Pemdes Puliharjo telah menggelar sosialisasi dan pendampingan bagi para pelaku UMKM untuk meningkatkan kualitas produk dan memperluas jangkauan pemasaran. Ragam usaha yang berkembang di tingkat rumah tangga mencakup produksi makanan olahan, kerajinan tangan, dan jasa. Upaya ini sejalan dengan program pemerintah kabupaten untuk menjadikan UMKM sebagai salah satu pilar ekonomi kerakyatan yang tangguh dan mandiri.

Kehidupan Sosial dan Budaya

Kehidupan sosial di Desa Puliharjo berjalan harmonis dan sarat dengan nilai-nilai gotong royong. Tradisi kerja bakti masih terpelihara dengan baik di tengah masyarakat. Kegiatan membersihkan lingkungan, memperbaiki fasilitas umum secara swadaya, atau membantu sesama warga yang sedang memiliki hajatan merupakan pemandangan yang lazim dijumpai. Salah satu kegiatan yang tercatat ialah kerja bakti massal di Dukuh Madugawe, yang menunjukkan partisipasi aktif warga dalam menjaga kebersihan dan ketertiban lingkungan mereka.

Lembaga kemasyarakatan seperti PKK memegang peranan vital dalam pemberdayaan perempuan dan keluarga. Melalui rapat koordinasi rutin, TP-PKK Desa Puliharjo merancang dan melaksanakan berbagai program yang menyentuh langsung kebutuhan keluarga, mulai dari penyuluhan kesehatan, pendidikan anak usia dini (PAUD), hingga pelatihan keterampilan bagi para ibu rumah tangga. Peringatan hari-hari besar nasional, seperti Hari Kartini, juga diselenggarakan dengan melibatkan partisipasi luas dari kaum perempuan dan anak-anak, berfungsi sebagai momen untuk menanamkan semangat kebangsaan dan emansipasi.

Dalam konteks keagamaan, mayoritas penduduk Desa Puliharjo memeluk agama Islam. Kegiatan keagamaan tidak hanya terpusat di masjid atau musala, tetapi juga mewarnai kehidupan sehari-hari warga. Pengajian rutin, perayaan hari besar Islam, dan kegiatan sosial keagamaan lainnya menjadi sarana untuk mempererat tali silaturahmi dan membangun fondasi moral masyarakat yang kokoh. Harmoni sosial ini menjadi modal penting bagi Desa Puliharjo dalam melaksanakan setiap agenda pembangunan.